Dinamika perpolitikan semakin hari kian memanas saja, semua itu memang berkaitan dengan akan digelarnya perhelatan pemilihan presiden yang sudah semakin dekat. Sejumlah tokoh politik mulai berdebat terkait hal tersebut, bahkan adu argumen juga sudah mulai sering kita dengar. Pastinya semua partai politik yang akan berlaga dalam perhelatan tersebut sudah menyiapkan calon presiden dan juga strateginya masing-masing.
Salah satu kabar yang berembus kencang adalah partai pengusung Anies Baswedan yakni Nasdem yang dikabarkan akan menarik dukungannya di akhir pencalonan. Tujuannya tentu saja adalah agar Anies Baswedan gagal maju menjadi calon presiden dan bertarung memperebutkan kursi presiden periode berikutnya di pemilu 2024 nanti.
Sinyal bahwa akan ada bakal calon presiden yang gagal memiliki tiket untuk maju di Pilpres 2024 nanti semakin diperkuat dengan cuitan presiden Jokowi yang menyebutkan bahwa akan ada bakal calon yang batal maju di Pilpres 2024 nanti. Cuitan tersebut seakan memberikan penegasan bahwa bakal calon yang mendapatkan tiket di Pilpres nanti adalah koalisi partai yang mendukung Jokowi saja. Sedangkan bakal calon dari pihak oposisi tidak akan mendapatkan tiket tersebut.
Tentu oposisi ini akan langsung dikaitkan dengan Anies Baswedan yang sudah dideklarasikan oleh Partai Nasdem. Apalagi diketahui bahwa partai ini sedianya akan membentuk koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat yang sekarang menjadi oposisi pemerintah. Jika memang benar partai Nasdem akan melakukan hal tersebut, yaitu menarik dukungan mereka terhadap sosok Anies Baswedan di akhir-akhir menjelang Pilpres, apa yang akan terjadi?
Dampaknya tentu saja akan berpengaruh kepada Partai Nasdem itu sendiri, sudah pasti label sebagai partai licik atau curang sudah pasti akan di labelkan oleh masyarakat terutama yang sangat suka pada Anies Baswedan. Selain itu kehancuran Nasdem lambat laun pasti akan terjadi, karena masyarakat akan merasa muak dengan partai yang menggunakan cara licik seperti itu.
Nama Surya Paloh sebagai pimpinan partai Nasdem saat ini pun pastinya akan tercoreng. Kadernya di setiap daerah mungkin juga akan terkena imbasnya, karena sudah pasti masyarakat yang tahu akan hal itu akan merasa marah dan tidak mau lagi memilih dan mendukung yang berhubungan dengan partai tersebut. Selain itu jika sampai kabar tersebut sampai terjadi, masyarakat pasti akan berpikir bahwa semua sudah direncanakan sejak awal karena ada salah satu cuitan presiden Jokowi yang mengarah pada hal tersebut.
Untuk itu sebaiknya cara licik atau curang seperti ini tidak dilakukan, untuk menghindari kehancuran sebuah partai yang sudah lama dibangun dan memiliki banyak kader dan pendukung seperti Partai Nasdem. karena masyarakat saat ini sudah semakin pintar dan bisa melakukan apapun termasuk menghancurkan sebuah partai sekalipun.