Setiap tahun, ribuan siswa dari seluruh Indonesia berlomba-lomba untuk mendapatkan kursi di perguruan tinggi negeri, terutama di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pengalaman mengikuti ujian ITB, khususnya jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), merupakan salah satu momen yang dinanti-nantikan oleh para calon mahasiswa. Dalam artikel ini, saya akan membagikan pengalaman mengikuti ujian ITB dan membandingkannya dengan UTBK di kampus lain.
Sebelum mengikuti ujian, persiapan yang matang adalah kunci. Saya menghabiskan berbulan-bulan belajar, mengikuti bimbingan belajar, dan mengevaluasi materi yang diujikan. Pengalaman mengikuti ujian ITB jalur SNBT memang berbeda dari UTBK di kampus lain, khususnya dalam metode dan atmosfer pelaksanaannya. Ujian ITB memiliki penekanan pada kemampuan analisis dan aplikasi, yang terlihat jelas dalam jenis soal yang diberikan.
Pada hari H, suasana di lokasi ujian sangat berbeda. Pengalaman mengikuti ujian ITB terasa lebih menegangkan dikarenakan beratnya ekspektasi dan reputasi kampus. Tidak hanya bertemu dengan peserta lainnya yang sama-sama berambisi, atmosfir di dalam ruang ujian pun terasa lebih serius. Ketika saya memasuki ruangan, saya merasakan kombinasi antara ketegangan dan semangat. Ujian di ITB juga menerapkan sistem komputerisasi yang membuat proses pengisian jawaban menjadi lebih cepat dan efisien, berbeda dengan beberapa kampus lain yang masih menggunakan format kertas.
Sistem penilaian di ITB juga terbilang unik dan berbeda dari UTBK di kampus lain. Di ITB, hasil ujian tidak hanya ditentukan oleh nilai akhir tetapi juga mempertimbangkan kemampuan dalam berbagai aspek. Oleh karena itu, saya merasa bahwa hasil dari ujian ini lebih mencerminkan kemampuan saya secara keseluruhan. Selain itu, soal yang diujikan dalam pengalaman mengikuti ujian ITB lebih menantang, dengan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan pemikiran kritis dan penyelesaian masalah yang kompleks.
Selanjutnya, pengalaman mengikuti ujian ITB jalur SNBT juga menawarkan peluang untuk menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu. Di kampus lain, meskipun UTBK memberikan beberapa pilihan jurusan, ITB menjanjikan jalur yang lebih spesifik dan terintegrasi antara teori dan praktik. Hal ini memberikan gambaran jelas tentang apa yang akan dipelajari di tingkat universitas nantinya. Salah satu momen yang tidak terlupakan bagi saya adalah ketika saya menjawab soal-soal yang berkaitan erat dengan dunia teknik dan sains, yang menjadi bidang ketertarikan saya.
Selain aspek akademis, pengalaman sosial juga penting selama ujian. Saya melihat banyak peserta lain yang berusaha saling mendukung dan menguatkan satu sama lain sebelum memasuki ruang ujian. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun persaingan sangat ketat, ada rasa komunitas yang kuat di antara kami. Ini sedikit berbeda dengan UTBK di kampus lain, di mana interaksi antarpeserta terkadang terasa lebih individualis karena fokus pada persaingan pribadi.
Meskipun pengalaman mengikuti ujian ITB dan UTBK di kampus lain memiliki kesamaan dalam hal pemeriksaan kemampuan akademis, ada perbedaan yang mencolok dalam hal komitmen, suasana, dan pengujian kemampuan. ITB mempersiapkan mahasiswanya tidak hanya untuk akademik, tetapi juga untuk tantangan di dunia nyata. Melalui pengalaman mengikuti ujian ITB jalur SNBT, saya merasa lebih siap untuk menghadapi dunia perkuliahan yang sebenarnya.
